Menjaga Kesinambungan Perusahaan Melalui Penerapan Budaya
Oleh Tria Silpianti Rahayu
SEBUAH perusahaan dapat terus berkembang bahkan akan menjadi besar sangat dipengaruhi oleh bagaimana landasan di perusahaan ditegakkan. Salah satu landasan penting pada sebuah perusahaan adalah budaya yang diterapkan didalamnya. Kesuksesan tidak akan bisa direalisasikan tanpa penerapan budaya perusahaan secara baik. Budaya perusahaan yang baik tentunya akan menstimulus semua karyawan perusahaan untuk terus bekerja secara bersungguh-sungguh, bukan hanya sekedar bekerja demi mendapat gaji semata. Perusahaan yang diisi oleh kayawan yang bekerja sepenuh hati, akan mampu bertahan serta siap dalam persaingan.
Sebagai bagian dari TelkomGroup, Dana Pensiun Telkom telah lebih dari lima tahun menerapkan budaya perusahaan The Dapen Telkom Way yang diadaptasi dan dikembangkan dari Budaya The Telkom Way. Bersyukur kepada Sang Pencipta Tuhan Semesta Alam, dengan menerapkan budaya The Dapen Telkom Way, Dana Pensiun Telkom berkembang dengan baik serta banyak mendapatkan penghargaan baik di lingkungan Telkom Group maupun dalam Industri Dana Pensiun di Indonesia.
Namun demikian, bila memperhatikan statistika Dana Pensiun di Indonesia yang dirilis oleh irektorat Statistik dan Informasi IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia pada posisi akhir Februari 2020 (tabel-1), dalam satu tahun telah terjadi pengurangan Dana Pensiun sebanyak lima dana pensiun. Pengurangan tersebut diyakini selain pengaruh kondisi ekonomi makro yang terus tertekan selama satu tahun terakhir juga dipengaruhi oleh penerapan budaya perusahaan yang kurang optimal di setiap Dana Pensiun.
Selain data di atas, seperti kita ketahui terdapat sejumlah perusahaan besar dunia, yang telah melakukan perubahan dalam perangkat kerja, hardware dan software, bahkan memasang perangkat artificial intelligence untuk menganalisa keadaan perusahaan dan bisnisnya, namun kemudian mengalami masalah sampai akhirnya mengalami kerugian bahkan kebangkrutan, akibat luput dalam melakukan upgrade pada unsur utama yang ada dalam perusahaan yaitu Manusia.
Sebagai bentuk antisipasi atas segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, serta belajar dari pengalaman PT. Telekomunikasi Indonesia selaku pendiri, Pengurus dan jajaran di Dana Pensiun Telkom saat ini telah membulatkan tekad untuk melakukan penyesuaian serta improvement terhadap budaya The Dapen Telkom Ways.
Upaya konkrit terus dilakukan, selain secara rutin melakukan peningkatan kompetensi karyawan melalui agenda pelatihan dan seminar, beberapa sharing session juga terus dikembangkan secara internal di lingkungan Dapen Telkom, baik sharing session di tingkat Bidang, Direktorat maupun pada tingkat Dana Pensiun Telkom secara keseluruhan.
Salah satu kegiatan sharing session yang dilaksanakan di Dapen Telkom pada 21 Februari 2020 berkaitan dengan budaya The Telkom Way in Digital Era dengan nara sumber Bapak Yuddy Aryadi selaku AVP Cultural Development Direktorat HCM. Dalam sharing session tersebut ditemukenali bahwa untuk selalu menjadi pemenang, budaya Telkom sebelumnya (The Telkom Way) seiring perjalanan waktu dan perkembangan jaman, mau tidak mau harus mengalami penyesuaian dan didalamnya harus dilengkapi dengan nilai-nilai yang diperlukan untuk selalu menciptakan kemenangan yang dituangkan dalam Telkom Codes sebagai Digital Ways of Working dengan nilai pembentuk Collaborative – Openness – Desire to reach purpose – innovativE– Selforganized.
Pada akhirnya Budaya Dapen Telkom, The Dapen Telkom Ways, akan diselaraskan dengan The Telkom Ways In Digital Era dengan Codes nya. Calender Of Cultural Action (COCA) di Dapen Telkom akan menyesuaikan dengan COCA TelkomGroup.
Upaya ini dilakukan dengan tujuan agar Dana Pensiun Telkom dapat menciptakan kemenangan-kemenangan dan tetap Menjadi Dana Pensiun Pemberi Kerja Terbaik di Indonesia.
Salam 3S – Solid Speed Smart – WIN DIGITAL!