Tarhib Ramadhan : Bahagia Ramadhan Adaptif dan Produktif
Rabu, 06 Maret 2024 Dapen Telkom mengadakan acara menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Dapen Telkom, acara dihadiri oleh seluruh Pengurus Dapen Telkom, Senior Leader, Karyawan dan mitra kerja dengan mengangkat tema Tarhib Ramadhan 1445 Hijriah “Bahagia Ramadhan: Adaptif & Produktif. Acara diawali dengan lantunan Al-Quran dan Saritilawah sebagai pembukaan yang dilanjutkan dengan Sambutan oleh Presiden Direktur Dapen Telkom, Bapak Abdul Hadi.
Dalam sambutannya Bapak Abdul Hadi mengingatkan untuk senantiasa menjalani hari demi hari dengan tetap menjaga produktivitas demi mendapatkan keberkahan di Bulan Suci. Lebih lanjut Bapak Abdul Hadi menyampaikan pentingnya untuk memperkuat hubungan dengan Allah dan juga sesama, serta memanfaatkan waktu dengan bijaksana. Ramadhan bukan hanya tentang ibadah semata, tapi juga tentang meningkatkan produktivitas dan kebaikan dalam segala hal dalam kehidupan. Ramadhan tidak boleh menghambat aktivitas kita, justru kita harus dapat terus meningkatkan produktivitas seiring dengan meningkatnya amalan ibadah di Bulan Ramadhan. Hal ini sebagai bentuk nyata menjalani Bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat penuh keberkahan, demikian Bapak Abdul Hadi mengakhiri sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan ceramah oleh Ustadz Solahudin, Lc. yang menyampaikan materi bertemakan "Bahagia Ramadhan Adaptif dan Produktif" dengan mengambil pendekatan dari surat Al-Insyirah ayat 1-8 :
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad),
وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ
dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ
yang memberatkan punggungmu,
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ
dan Kami tinggikan sebutan (nama)-mu bagimu.
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْࣖ
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharaplah.
Ayat pertama hingga keempat dari Surat Al-Insyirah mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Hal ini sejalan dengan konsep produktivitas yang mengutamakan rasa syukur sebagai landasan utama. Ketika kita bersyukur, kita akan merasakan ketenangan dalam menjalani ibadah dan tidak terbebani oleh masalah-masalah dunia. Allah juga menjanjikan untuk mengurangi beban kita sehingga kita dapat menjalani ibadah dengan lebih ringan.
Ayat-ayat berikutnya mengingatkan kita bahwa ibadah adalah bentuk utama dari rasa syukur. Di bulan Ramadan, kita mengalami kesulitan dalam menahan lapar dan haus, tetapi pada saat yang sama, Allah memberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah. Setiap kesulitan yang kita alami selama bulan Ramadan adalah kesempatan untuk mendapatkan pahala yang besar jika kita menjalani ibadah dengan sungguh-sungguh.
Menyambut bulan Ramadan dengan semangat yang adaptif dan produktif berarti memanfaatkan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kita hidup dengan harapan untuk meraih ridho-Nya, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menjadikan ibadah sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Setiap pekerjaan yang kita lakukan, baik itu pekerjaan formal atau pun tugas-tugas rumah tangga, bisa menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Selama bulan Ramadan, kita juga dianjurkan untuk meningkatkan hubungan kita dengan sesama manusia. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Dengan memperkuat hubungan kita dengan sesama, kita tidak hanya mendapatkan pahala dari Allah, tetapi juga menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik. Semoga kita semua dapat menjalani Ramadan ini dengan penuh keberkahan dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Aamiin.